Radiator adalah salah satu komponen penting dalam sistem pendingin mesin mobil. Fungsinya menjaga suhu mesin tetap optimal dan mencegah overheating. Namun, masih banyak pengendara yang salah kaprah dengan mengisi radiator mobil menggunakan air mineral.

Kebiasaan ini terlihat praktis dan murah, tetapi faktanya sangat berbahaya. Air mineral memang terlihat jernih, tetapi kandungannya bisa merusak sistem pendingin dan mesin mobil dalam jangka panjang. Berikut penjelasannya.

1. Menimbulkan Karat dan Korosi

Air mineral mengandung mineral seperti kalsium dan magnesium. Zat ini bisa bereaksi dengan logam pada komponen pendingin. Lama kelamaan, reaksi tersebut menyebabkan karat dan korosi. Jika dibiarkan, radiator bisa bocor dan komponen mesin lainnya ikut rusak.

Menggunakan coolant khusus jauh lebih aman karena sudah diformulasikan dengan zat anti-karat yang melindungi logam di dalam sistem pendingin.

2. Penyumbatan Saluran Radiator

Air mineral berisiko menimbulkan kerak dan endapan pada saluran pendingin. Endapan ini bisa menyumbat radiator, water pump, hingga selang-selang yang mengalirkan cairan. Akibatnya, kinerja sistem pendingin terganggu dan biaya perbaikan akan lebih mahal.

3. Risiko Mesin Overheat

Perlu diketahui, air mineral memiliki titik didih lebih rendah dibandingkan cairan radiator. Itu artinya, kemampuannya dalam menyerap dan menghantarkan panas tidak maksimal. Mesin pun lebih cepat panas dan bisa mengalami overheat.

Kesimpulan

Meskipun tampak sederhana, mengisi radiator mobil dengan air mineral sangat berbahaya. Gunakanlah coolant yang memang diformulasikan khusus untuk sistem pendingin mobil. Cairan ini tidak hanya menjaga suhu mesin tetap stabil, tetapi juga melindungi komponen penting dari korosi dan endapan.

Dengan perawatan yang tepat, performa mesin akan lebih prima, risiko overheat berkurang, dan usia kendaraan bisa lebih panjang. Ingat, mencegah kerusakan jauh lebih murah daripada memperbaikinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *